Berlomba-lomba negara membuat vaksin untuk mengatasi pandemi COVID-19. Salah satu yang paling banyak dipercayai adalah Sinovac, vaksin buatan China. Indonesia sendiri sudah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin.
Selain Indonesia, ada juga negara lain yang memesan vaksin Sinovac untuk digunakan penduduk di negara mereka masing-masing, biasanya untuk mereka yang masuk kategori rentan seperti yang berada di garda terdepan (tenaga medis) sampai orang yang sudah lanjut usia.
Mengutip CNN Indonesia, efikasi vaksin Sinovac lebih rendah dibandingkan Pfizer mencapai 90 persen, Moderna 95 persen, atau AstraZeneca di kisaran 60 hingga 90 persen. Meskipun begitu, Sinovac memiliki nilai efikasi 78% yang masih berada di atas batas yang ditetapkan WHO untuk kondisi penanganan pandemi yaitu di kisaran 50-60%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara yang menggunakan Sinovac untuk melawan COVID-19 yang disebabkan virus Sars-CoV-2 ini, antara lain:
China
Hoax jika disebut China menolak vaksinasi menggunakan vaksin Sinovac. Justru, China sudah memulai vaksinasi lebih awal menggunakan vaksin
buatan mereka sendiri. Sudah 9 juta dosis disuntikkan sejak Agustus kepada kelompok berisiko tinggi termasuk tenaga medis.Turki
Kementerian Kesehatan Turki telah mengumumkan rencana penggunaan Sinovac sejak akhir Desember 2020. Turki sepakat untuk memesan 50 juta dosis vaksin Sinovac.Brasil
Sama dengan Indonesia, Brasil menjadi salah satu tempat uji klinis III. Pada pertengahan November 2020, Brasil menerima 120 ribu dosis pertama Sinovac dan menunggu persetujuan regulator kesehatan nasional (Anvisa). Meski begitu, Brasil masih terus melakukan pengujian untuk mengetahui seberapa efektif vaksin Sinovac dalam pencegahan penularan COVID-19. Pasalnya, berdasarkan uji coba Brasil sendiri ditemukan efikasi yang lebih rendah dari yang ditemukan oleh ilmuwan di Turki meski masih berada di atas ketentuan WHO.
(ask/afr)